Tampilkan postingan dengan label Nasruddin Hoja. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Nasruddin Hoja. Tampilkan semua postingan

Nasruddin Hoja : MENGHADAP KE ARAH MANA

Bersama seorang teman, Nasruddin pergi berjalan-jalan di pantai.

"Nasruddin! Aku ingin mandi di laut. Kemanakah sebaiknya aku menghadap ? Apakah sebaiknya aku menghadap kiblat atau
membelakanginya ?"tanyanya

"Arahkan pandanganmu ke arah di mana kau tinggalkan pakaianmu,"jawab Nasruddin,"agar tidak ada tangan jahil yang mengambilnya."

Nasruddin Hoja : KAKIKU YANG SEBELAH KIRI BELUM BERWUDHU

Suatu hari, Nasruddin berwudhu. Tetapi karena airnya terlalu sedikit, kakinya yang sebelah kiri tidak terbasuh.
Saat salat dia mengangkat kaki kirinya seperti seekor angsa.

"Apa yang sedang kamu lakukan ?"seseorang bertanya.

"Kakiku yang sebelah kiri belum berwudhu,"jawab Nasruddin

Nasruddin Hoja : SEGALA PENJURU

Ada teman Nasruddin bertanya, "Coba pikir, mengapa orang-orang tak henti-hentinya pergi ke segala penjuru dunia begitu fajar tiba ?"

"Tetapi coba bayangkan,"kata Nasruddin, "jika semua oran pergi hanya ke satu jurusan. Tidakkah bumi ini akan berat sebelah dan terpental ?"

Nasruddin Hoja : PERTANYAAN TAK TERJAWAB

"Tak ada satu pun pertanyaan yang tidak memiliki jawaban,"kata seorang rahib ketika memasuki warung kopi tempat
Nasruddin dan kawan-kawannya sedang duduk-duduk.

"Saya pernah ditantang seorang sarjana dengan sebuah pertanyaan yang tak terjawab,"ujar Nasruddin.

"Sayang, aku tidak ada disana. Coba katakan,aku pasti bisa menjawab peranyaannya."

"Bagus,"kata Nasruddin, "kenapa engkau mencuri di rumahku pada malam hari dan masuk melalui jendela ?"

Nasruddin Hoja : TIDAK TERLALU SULIT

Tetangga Nasruddin meminjam tali jemuran.

"Maaf,"kata Nasruddin, "aku sedang memakainya untuk menjemur tepung terigu."

"Bagaimana mungkin menjemur tepung terigu dengan tali jemuran ?"

"Itu tidak sulit jika kau sudah punya pikiran tidak meminjamkannya kepada orang lain."

Nasruddin Hoja : ITULAH SEBAB MEREKA MENUTUPINYA

Nasruddin merasa sangat haus. Tetapi kemudian wajahnya tampak berseri-berseri, melihat sebuah pipa air di seberang jalan.
Tetapi ujung pipa tempat keluarnya air ditutupi potongan kayu. Sambil meletakkan mulutnya yang terbuka ke penutup itu,
dia kemudian menarik sumbat kayu itu dengan sekuat tenaga. Lalu air menyembur dengan deras sehingga membuat Nasruddin terjatuh

"Oh!" teriak Nasruddin, itu yang menyebabkan mereka menutupmu. Dan ternyata sampai sekarang engkau belum
bisa belajar dari pengalaman!" gumam Nasruddin

Nasruddin Hoja : KABAR BAIK UNTUK RAJA

Pembawa kabar baik bagi Raja biasanya mendapat hadiah besar dari Raja. Nasruddin punya kabar baik untuk Raja.
Maka dia pergi ke istana untuk menyampaiakannya. Penjaga istana yang biasa mendapat suap dengan sengaja mempersulit
Nasruddin untuk menghadap Raja. Tetapi setelah Nasruddin berjanji untuk membagi dua hadiah yang akan dia terima,
dia diperbolehkan menghadap Raja.

Setelah bersusah payah menghadap Raja, akhirnya Nasruddin bisa menceritakan berita baik itu. Raja tampak gembira mendengar
cerita Nasruddin. "Pilih sendiri, hadiah apa yang kau inginkan," katanya

"Lima puluh cambukan," jawab Nasruddin.


 

Artikel Terpopuler

Teman Blogger Semua

Iklan

Arviandi Blog Copyright © 2009 Premium Blogger Dashboard Designed by SAER